Jumat, 27 Februari 2015

[017] Al Israa' Ayat 011

««•»»
Surah Al Israa' 11

وَيَدْعُ الْإِنْسَانُ بِالشَّرِّ دُعَاءَهُ بِالْخَيْرِ وَكَانَ الْإِنْسَانُ عَجُولًا
««•»»
wayad'u al-insaanu bialsysyarri du'aa-ahu bialkhayri wakaana al-insaanu 'ajuulaan
««•»»
Dan manusia mendo'a untuk kejahatan sebagaimana ia mendo'a untuk kebaikan. Dan adalah manusia bersifat tergesa-gesa.
««•»»
Man prays for ill as [avidly as] he prays for good, and man is overhasty.
««•»»

Kemudian Allah SWT menjelaskan bahwa di antara manusia ada yang bersumpah untuk dirinya, keturunannya bahkan untuk hartanya dengan doa yang jahat pada saat ia marah, seperti doa "Wahai Tuhan ! Turunkanlah laknat kepadaku, binasakanlah aku !", sebagaimana ia berdoa kepada Allah dengan doa yang baik seperti doa mereka agar Allah memberikan kesehatan dan melimpahkan keselamatan kepadanya, kepada keturunannya dan kepada harta bendanya.

Seandainya Allah SWT mengabulkan doanya itu, niscaya mereka tidak bisa mengelakkan diri dari hasil doanya. Akan tetapi Allah SWT tidak berbuat demikian. Hal ini tidak lain hanyalah karena keutamaan Allah yang Maha Besar.

Allah SWT berfirman
وَلَوْ يُعَجِّلُ اللَّهُ لِلنَّاسِ الشَّرَّ اسْتِعْجَالَهُمْ بِالْخَيْرِ لَقُضِيَ إِلَيْهِمْ أَجَلُهُمْ
Dan kalau sekiranya Allah menyegerakan kejahatan bagi manusia seperti permintaan mereka untuk menyegerakan kebaikan, pastilah diakhiri umur mereka.
(QS. Yunus [10]:11)

Di akhir ayat Allah SWT menjelaskan bahwa manusia itu mempunyai sifat tergesa-gesa, yaitu apabila ia menginginkan sesuatu sesuai dengan kehendak hatinya, maka tertutuplah pikirannya untuk menilai apa yang diinginkannya itu, apakah bermanfaat bagi dirinya, ataukah merugikan. Hal itu semata-mata didorong oleh sifat-sifat tergesa-gesa untuk mencapai tujuannya, tanpa dipikirkan dengan pemikiran yang matang terlebih dahulu. Hal ini menunjukkan bahwa pada umumnya manusia itu tertarik pada keadaan lahiriah dari sesuatu tanpa meneliti hakikat dan rahasia dari sesuatu itu lebih mendalam.

Di dalam ayat ini terdapat sindiran terhadap orang-orang musyrik Arab yang mendustakan kebenaran Alquran, karena mereka tidak mau mempercayai terjadinya hari Pembalasan. Mereka lebih menyenangi dunia yang dapat mereka nikmati secara langsung, dari pada memikirkan janji dan ancaman yang akan diterimakan kepada mereka di Hari Pembalasan.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Dan manusia mendoa untuk kejahatan) terhadap dirinya dan keluarganya jika ia menggerutu (sebagaimana ia mendoa) sebagaimana ia berdoa untuk dirinya sendiri (untuk kebaikan. Dan adalah manusia) yang dimaksud adalah jenisnya (bersifat tergesa-gesa) di dalam mendoakan dirinya tanpa memikirkan lebih lanjut akan akibatnya.
««•»»
And man prays for ill, against himself and his family when he is frustrated, as [avidly as] he prays for good. And mankind is ever hasty, to pray against himself, without contemplating the consequence thereof.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

[AYAT 10][AYAT 12]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
11of111
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=17&tAyahNo=11&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#17:11

[017] Al Israa' Ayat 010

««•»»
Surah Al Israa' 10

وَأَنَّ الَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ بِالْآخِرَةِ أَعْتَدْنَا لَهُمْ عَذَابًا أَلِيمًا
««•»»
wa-anna alladziina laa yu/minuuna bial-aakhirati a'tadnaa lahum 'adzaaban aliimaan
««•»»
Dan sesungguhnya orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat, Kami sediakan bagi mereka azab yang pedih.
««•»»
As for those who do not believe in the Hereafter, We have prepared a painful punishment for them.
««•»»

Dalam ayat ini Allah SWT menjelaskan fungsi yang lain dari Alquran yaitu:

KE·TIGA

Bahwa Alquran sebagai peringatan bagi orang-orang yang tidak mau mempercayai hari pembalasan dan tidak mengakui adanya pahala dan siksa yang akan diberikan Allah di hari kiamat itu sebagai balasan bagi perbuatan mereka selagi mereka hidup di dunia, sehingga mereka semakin berani bergelimang dalam kemaksiatan. Ancaman yang ditujukan kepada mereka ialah siksaan yang mengguncangkan jiwa mereka sebagai imbalan dari perbuatan maksiat yang menodai jiwa mereka. Termasuk pula di sini orang orang ahli kitab yang tidak mengakui kerasulan Nabi Muhammad saw.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Dan) membawa berita (bahwasanya orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat Kami sediakan) Kami persiapkan (bagi mereka azab yang pedih) yang menyakitkan, yaitu neraka.
««•»»
And, it [this Qur’ān] informs, that those who do not believe in the Hereafter, We have prepared for them a painful chastisement, namely, the Fire.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

[AYAT 9][AYAT 11]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
10of111
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=17&tAyahNo=10&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#17:10

Selasa, 17 Februari 2015

[017] Al Israa' Ayat 009

««•»»
Surah Al Israa' 9

إِنَّ هَذَا الْقُرْآنَ يَهْدِي لِلَّتِي هِيَ أَقْوَمُ وَيُبَشِّرُ الْمُؤْمِنِينَ الَّذِينَ يَعْمَلُونَ الصَّالِحَاتِ أَنَّ لَهُمْ أَجْرًا كَبِيرًا
««•»»
inna haadzaa alqur-aana yahdii lillatii hiya aqwamu wayubasysyiru almu/miniina alladziina ya'maluuna alshshaalihaati anna lahum ajran kabiiraan
««•»»
Sesungguhnya Al Qur'an ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi khabar gembira kepada orang-orang Mu'min yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar,
««•»»
Indeed this Qurʾān guides to what is most upright, and gives the good news to the faithful who do righteous deeds that there is a great reward for them.
««•»»

Allah Subhanahu wa Ta'ala menyatakan keistimewaan-keistimewaan kitab Nya yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Shalallaahu 'Alayhi Wasallam yaitu kitab Alquran, dengan menunjukkan fungsi dari kitab Alquran itu sendiri serta faedahnya bagi seluruh umat manusia, yang di dalam ayat ini disebutkan tiga macam:

PERTAMA

Bahwa Alquran itu memberi petunjuk kepada orang yang suka mempedomaninya ke jalan yang lurus. Yang dimaksud jalan yang lurus dalam ayat ini ialah agama yang benar yaitu Islam, dan murni serta dapat diterima oleh akal yang sehat, yang berpangkal pada ajaran tauhid, yaitu keyakinan bahwa tidak ada kekuatan yang dapat menguasai alam semesta ini terkecuali Allah Subhanahu wa Ta'ala yang kekuasaan Nya tidak dapat ditandingi oleh siapapun. Dia adalah Penguasa alam yang sebenarnya, dan Zat yang mempunyai kekuatan Yang Maha Kuat.

KE·DUA

Bahwa Alquran itu memberi kabar gembira kepada orang-orang yang percaya kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala dan Rasul Nya, yang berbuat amal yang baik, yaitu mereka yang melakukan apa saja Yang diperintahkan Allah kepadanya, dan mencegah diri dari berbuat sesuatu yang dilarang Nya. Kabar gembira itu berupa pahala yang berlimpah-limpah yang akan mereka terima di akhirat, sebagai imbalan dari amal saleh yang mereka lakukan di dunia.

KE·TIGA
(Lihat Ayat 10 berikutnya)

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Sesungguhnya Alquran ini memberikan petunjuk kepada) jalan (yang lebih lurus) lebih adil dan lebih besar (dan memberi kabar gembira kepada orang-orang mukmin yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar.)
««•»»
Truly this Qur’ān guides to that, to that way, which is straightest, most upright and correct, and gives tidings to the believers who perform righteous deeds that there is a great reward for them.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

[AYAT 8][AYAT 10]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
9of111
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=17&tAyahNo=9&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#17:9

[017] Al Israa' Ayat 008

««•»»
Surah Al Israa' 8

عَسَى رَبُّكُمْ أَنْ يَرْحَمَكُمْ وَإِنْ عُدْتُمْ عُدْنَا وَجَعَلْنَا جَهَنَّمَ لِلْكَافِرِينَ حَصِيرًا
««•»»
'asaa rabbukum an yarhamakum wa-in 'udtum 'udnaa waja'alnaa jahannama lilkaafiriina hashiiraan
««•»»
Mudah-mudahan Tuhanmu akan melimpahkan rahmat(Nya) kepadamu; dan sekiranya kamu kembali kepada (kedurhakaan) niscaya Kami kembali (mengazabmu) dan Kami jadikan neraka Jahannam penjara bagi orang-orang yang tidak beriman.
««•»»
Maybe your Lord will have mercy on you, but if you revert, We [too] will revert, and We have made hell a prison for the faithless.
««•»»

Kemudian AllahSubhanahu wa Ta'ala memerintahkan agar mereka itu kembali menginsafi diri mereka betul-betul, dan bertobat serta mempedomani ajaran Taurat dengan menjauhi perbuatan maksiat, agar dapat diharapkan bahwa Allah Subhanahu wa Ta'ala akan melimpahkan rahmat Nya kepada mereka. Janji Allah serupa ini tentu akan terjadi dan pasti mereka rasakan.

Tersebut dalam sejarah bahwa pada tahun 614 M yakni sesudah 483 tahun dari peristiwa penghancuran Yerusalem oleh Hadrianus bangsa Persia di bawah pimpinan Kisra Barwiz Yerusalem, mereka merebut kota-kota yang lain di Palestina dari tangan bangsa Romawi, melawan orang Romawi menindas orang Yahudi membatalkan kebiasaan membuang sampah-sampah orang-orang Nasrani ke Haikal Sulaeman, bahkan orang-orang Nasrani yang berdiam di Yerusalem mereka jual ke kota orang-orang Yahudi, gereja-gereja orang-orang Nasrani mereka bakar, palang salib yang asli, yang di situ Nabi Isa di salib, dirampas oleh mereka dan di bawa ke Persia.

Kemudian pada tahun 624 M bangsa Romawi di bawah pimpinan Kaisar Heraclius I dapat merebut Palestina kembali dari tangan bangsa Persia, bahkan Heraclius dapat memasuki pedalaman kerajaan Persia, maka dipadamkanlah api yang disembah Persia.

Kemenangan bangsa Romawi terhadap bangsa Persia ini bertepatan dengan kemenangan kaum Muslimin dalam perang Badar melawan kaum musyrikin Mekah (Ramadan tahun 2 H) atau Januari 624 M, yakni selama 9 tahun sesudah bangsa Romawi dikalahkan oleh bangsa Persia. Akan tetapi perdamaian antara bangsa Romawi dan Persia baru terjadi sesudah Kisra Evermiz dibunuh oleh perwiranya sendiri, yaitu pada tahun 928 M, yang pada tahun tersebut seluruh Palestina kembali di bawah kekuasaan Romawi dan palang salibpun dikembalikan ke Yerusalem.

Pada tahun 610 M. Nabi Muhammad saw diutus sebagai rahmat bagi seluruh Alam, dan pada tahun 622 M Nabi berhijrah ke Madinah, maka diadakanlah Perjanjian dengan orang-orang Yahudi yang ada di Madinah yang berupa suatu Piagam. Di dalamnya diakui bahwa orang-orang Yahudi adalah warga kota Madinah di samping kaum Ansar dan Muhajirin. Mereka dibiarkan tetap Menganut agama mereka. Akan tetapi oleh karena mereka akhirnya berkhianat dan mengadakan makar untuk membunuh Rasulullah, maka mereka diperangi oleh Rasulullah, di antaranya ada yang diusir dari Madinah yaitu Bani Nadr setelah Umar bin Khatab menjadi khalifah beliau menaklukkan negeri Syam (Suriah) penduduk Yerusalem (Baitulmakdis) di bawah pimpinan Patrip Suverianus menyerahkan kota itu kepada Umar, dan dibuatlah piagam perdamaian. Peristiwa itu terjadi pada tahun 636 Masehi. Oleh Umar bin Khatab didirikanlah Mesjid di tempat Kiblat Masjidilaksa (Haikal Sulaiman), Dan bersihkanlah kota Yerusalem itu. Maka kembalilah kemegahan kota Yerusalem yang sudah hilang selama ini.

Sedang Kaisar Romawi Heraclius I oleh karena negeri Syam seluruhnya Termasuk Palestina telah jatuh ke tangan kaum Muslimin maka naiklah dia ke satu bukit. Kemudian dengan menghadap ke Suriah dilambaikannya tangannya dengan mengucapkan "selamat tinggal Suriah" buat selama-lamanya.

Dengan demikian lepaslah bangsa Yahudi dari cengkeraman, aniaya dan penindasan bangsa Romawi dan merdekalah mereka beribadat di sekeliling Haikal Sulaiman (Masjidilaksa) itu. Inilah rahmat dari Allah Subhanahu wa Ta'ala yang Maha Besar.

Demikianlah diterangkan dalam buku-buku sejarah. Adapun dalam Alquran, tidak diterangkan dengan terperinci, karena Alquran bukanlah buku sejarah. Dalam pada itu Allah jualah Yang Maha Mengetahui.

Dalam pada itu Allah Subhanahu wa Ta'ala mengancam, bahwa apabila mereka kembali mengulang kedurhakaan mereka, seperti yang pernah dilakukan oleh nenek moyang mereka, niscaya Allah Subhanahu wa Ta'ala akan menurunkan Azab Nya lagi dengan yang lebih pedih dari yang dirasakan oleh nenek moyang mereka.

Di samping itu Allah menyediakan siksaan api neraka Jahanam sebagai Penjara yang abadi bagi mereka di akhirat, karena memang siksa yang demikian itulah yang sepantasnya dijatuhkan terhadap orang-orang yang tidak mau beriman.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

Dan Kami katakan di dalam kitab (Mudah-mudahan Rabb kalian akan melimpahkan rahmat-Nya kepada kalian) sesudah kali yang kedua ini jika kalian bertobat (dan sekiranya kalian kembali) melakukan kejahatan (niscaya Kami kembali) mengazab kalian. Dan memang mereka kembali melakukan kejahatan lagi, yaitu mendustakan Nabi saw., maka Allah swt. membinasakan mereka dengan terbunuhnya orang-orang Bani Quraizhah dan Bani Nadhir serta mereka dikenakan membayar jizyah. (Dan Kami jadikan neraka Jahanam penjara bagi orang-orang kafir") sebagai tempat tahanan dan penjara bagi mereka.
««•»»
And We said in the Scripture: It may be that your Lord will have mercy upon you, after the second time, if you were to repent; but if you revert, to [working] corruption, We [too] will revert, to punishment. And assuredly they did revert by denying the Prophet (s), and so he was given power over them, through the slaying of the [Banū] Qurayza, the expulsion of the [Banū] Nadīr and the exacting of the jizya-tax from them; and We have made Hell a dungeon for the disbelievers, a place of detention and a prison [for them].
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

[AYAT 7][AYAT 9]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
8of111
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=17&tAyahNo=8&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#17:8

[017] Al Israa' Ayat 007

««•»»
Surah Al Israa' 7

إِنْ أَحْسَنْتُمْ أَحْسَنْتُمْ لِأَنْفُسِكُمْ وَإِنْ أَسَأْتُمْ فَلَهَا فَإِذَا جَاءَ وَعْدُ الْآخِرَةِ لِيَسُوءُوا وُجُوهَكُمْ وَلِيَدْخُلُوا الْمَسْجِدَ كَمَا دَخَلُوهُ أَوَّلَ مَرَّةٍ وَلِيُتَبِّرُوا مَا عَلَوْا تَتْبِيرًا
««•»»
in ahsantum ahsantum li-anfusikum wa-in asa/tum falahaa fa-idzaa jaa-a wa'du al-aakhirati liyasuu-uu wujuuhakum waliyadkhuluu almasjida kamaa dakhaluuhu awwala marratin waliyutabbiruu maa 'alaw tatbiiraa
««•»»
Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri, dan apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) yang kedua, (Kami datangkan orang-orang lain) untuk menyuramkan muka-muka kamu dan mereka masuk ke dalam mesjid, sebagaimana musuh-musuhmu memasukinya pada kali pertama dan untuk membinasakan sehabis-habisnya apa saja yang mereka kuasai.
««•»»
[saying,] ‘If you do good, you will do good to your [own] souls, and if you do evil, it will be [evil] for them.’ So when the occasion for the other [prophecy] comes, they will make your faces [Or ‘notables.’] wretched, and enter the Temple just as they entered it the first time, and utterly destroy whatever they come upon.
««•»»

Sesudah itu Allah Subhanahu wa Ta'ala menegaskan, bahwa apabila Bani Israel itu berbuat baik, maka kebaikan itu buahnya untuk mereka sendiri. Hal ini mengandung pengertian, bahwa ketentuan yang terdapat dalam ayat ini tidaklah khusus untuk mereka sendiri, melainkan berlaku umum untuk seluruh manusia sepanjang masa.

Dengan demikian, apabila manusia itu berbuat baik atau berbuat kebaikan maka kebaikannya itu akan dirasakannya, baik di dunia maupun di akhirat. Adapun kebaikan yang akan mereka terima di dunia ialah mereka akan menjadi umat yang kuat membentengi diri mereka dari maksud-maksud jahat yang direncanakan oleh musuh-musuh mereka.

Mereka akan memperoleh kesempatan untuk melipat gandakan harta mereka, sebagai sarana hidup, serta dapat melanjutkan keturunan mereka sebagai khalifah di muka bumi. Lebih dari itu mereka akan menjadi bangsa yang kuat, yang dapat mewujudkan hasil budayanya, sebagai rahmat yang dapat lebih menggairahkan kehidupan mereka, dan dapat lebih memberikan kelancaran dalam usaha mewujudkan ibadah mereka kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala; sedangkan kebahagiaan yang abadi, surga yang penuh dengan kenikmatan yang disediakan dan dijanjikan kepada mereka, sebagai tanda keridaan Allah Subhanahu wa Ta'ala atas kebaikan mereka.

Tetapi apabila mereka berbuat Jahat, yaitu melakukan perbuatan yang bertentangan dengan bimbingan wahyu, serta bertentangan dengan fitrah kejadian mereka sendiri, sehingga mereka berani menentang kebenaran dan menentang norma-norma dalam tata kehidupan mereka sendiri, maka akibat dari perbuatan mereka itu adalah kemurkaan Allah.

Dengan demikian, mereka akan menjadi bangsa yang diperbudak hawa nafsu, sehingga kelompok yang satu berusaha menundukkan kelompok yang lain. Maka cerai berailah mereka. Itulah sebabnya maka mereka tidak dapat mempertahankan kelangsungan hidup mereka, karena tidak mempertahankan diri dari kehancuran dan bencana maksud-maksud jahat dari musuh-musuh mereka; dan mereka akan menjadi bangsa yang tertindas, yang dikuasai oleh musuh-musuh mereka. Sedang keburukan yang mereka rasakan di akhirat, ialah siksaan api neraka sebagai siksaan yang paling pedih.

Kemudian Allah Subhanahu wa Ta'ala mengungkapkan akibat yang telah dirasakan oleh orang-orang Bani Israel sebagai hukuman kejahatan mereka yang kedua, yaitu pada saat datangnya bencana yang kedua, sebagai akibat pengulangan kejahatan mereka, seperti kali yang pertama. Pada saat itu Allah membiarkan mereka dalam kacau balau pada saat kedatangan musuh-musuh yang datang untuk menaklukkan mereka, dan menyuramkan muka mereka.

Karena kekalahan yang kedua ini benar-benar dirasakan sebagai penderitaan yang tiada taranya dan cukup memberi malu kepada mereka, yaitu musuh-musuh mereka memasuki Masjidilaksa secara sewenang-wenang, untuk merampas kekayaan yang mereka simpan dan menghancurkan syiar-syiar agama mereka, seperti yang dilakukan pada saat penaklukan yang pertama.

Dengan demikian mereka itu menderita penderitaan yang berlipat-ganda. Mereka mengalami penderitaan material, kehilangan kekuasaan, harta benda dan wanita-wanita mereka dijadikan tawanan. Juga mengalami penderitaan moril karena tempat-tempat suci mereka dan lambang-lambang kesucian agamanya dihancurkan dan dihina.

Adapun yang menghancurkan mereka kedua kalinya sebagaimana tersebut dalam sejarah ini adalah bangsa Romawi yang kemudian menguasai Palestina. Mereka membunuh dan menawan orang-orang Yahudi serta menghancurkan Baitulmakdis dan kota-kota yang lain, mulai dari Kaisar Titus yang memasuki Baitulmakdis tahun 70 Masehi dan membakar Masjidilaksa merampas barang-barang berharga yang terdapat di dalamnya, sehingga dalam peristiwa Titus ini saja ada kira-kira 1 juta orang Yahudi meninggal dunia, sampai kepada Kaisar Hadrianus yang memerintah dari tahun 117 sampai dengan 158 Masehi, yang memasuki Baitulmakdis dan melakukan tindakan-tindakan perusakan pula.

Hadrianus mengubah kota ini menjadi Aelina Capitolina (kota Aelina). Masjidilaksa diruntuhkannya dan didirikannya di atas reruntuhan itu sebuah kuil yang dinamai "Yupiter Capitolina", bahkan kerajaan Yahudi itu dihancurkannya sehingga bangsa Yahudi tidak mempunyai kerajaan lagi. Maka bercerai berailah mereka ke segenap tempat di setiap penjuru dunia ini. Peristiwa ini terjadi tahun 132 Masehi.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

Kemudian Kami katakan (Jika kalian berbuat baik) dengan mengerjakan ketaatan (berarti kalian berbuat baik bagi diri kalian sendiri) karena sesungguhnya pahala kebaikan itu untuk diri kalian sendiri (dan jika kalian berbuat jahat) dengan menimbulkan kerusakan (maka kejahatan itu bagi diri kalian sendiri) sebagai pembalasan atas kejahatan kalian.

(Dan apabila datang saat hukuman) bagi kejahatan yang (kedua) maka Kami kembali mengutus mereka (untuk menyuramkan muka-muka kalian) untuk membuat kalian sedih karena terbunuh dan tertawan hingga pengaruh kesedihan itu dapat terbaca dari roman muka kalian (dan mereka masuk ke dalam mesjid) yakni Baitulmakdis untuk menghancurkannya (sebagaimana musuh-musuh kalian memasukinya) dan menghancurkannya (pada kali pertama dan untuk menghancurkan) untuk mengadakan pembinasaan (terhadap apa saja yang mereka kuasai) yang dapat mereka kalahkan (dengan penghancuran habis-habisan) dengan pembinasaan yang sehabis-habisnya. Ternyata mereka melakukan kerusakan untuk kedua kalinya, yaitu dengan membunuh Nabi Yahya.

Maka Allah mengirimkan untuk membinasakan mereka Raja Bukhtanashar. Raja Bukhtanashar akhirnya membunuh ribuan orang dari kalangan mereka dan menahan anak cucu mereka serta memporak-porandakan Baitulmakdis.

««•»»
And We said: ‘If you are virtuous, through [acts of] obedience, you are being virtuous to your own souls, since the reward thereof is for them [your souls]; and if you do evil, by way of [working] corruption, it is for them’, your evildoing. So when the time, the occasion, for the other [prophecy] comes, We will raise them forth, that they might ravage you, make you grieve through [their] slaying and taking captive [of you], a grief that will be manifest on your faces, and that they might enter the Temple, the Holy House [of Jerusalem], and destroy it, just as they entered it, and destroyed it, the first time, and that they might destroy, lay waste, all that they conquered, [all that] they gained ascendancy over, utterly, with an utter wasting. They indeed wrought corruption a second time when they slew [the prophet] John. Thus Nebuchadnezzar was roused against them, and so he slew thousands of them and took their children captive and destroyed the Holy House [of Jerusalem].
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

[AYAT 6][AYAT 8]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
7of111
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=17&tAyahNo=7&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#17:7

[017] Al Israa' Ayat 006

««•»»
Surah Al Israa' 6

ثُمَّ رَدَدْنَا لَكُمُ الْكَرَّةَ عَلَيْهِمْ وَأَمْدَدْنَاكُمْ بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَ وَجَعَلْنَاكُمْ أَكْثَرَ نَفِيرًا
««•»»
tsumma radadnaa lakumu alkarrata 'alayhim wa-amdadnaakum bi-amwaalin wabaniina waja'alnaakum aktsara nafiiraan
««•»»
Kemudian Kami berikan kepadamu giliran untuk mengalahkan mereka kembali dan Kami membantumu dengan harta kekayaan dan anak-anak dan Kami jadikan kamu kelompok yang lebih besar.
««•»»
Then We gave you back the turn [to prevail] over them, and We aided you with children and wealth, and made you greater in number,
««•»»

Kemudian Allah Subhanahu wa Ta'ala menjelaskan bahwa Dia memberikan giliran bagi orang-orang Bani Israel untuk berkuasa kembali, muka sesudah Cyrus Kisra Persia yang pertama dari keluarga Sasan dapat mengalahkan Babilonia, dia memerdekakan para tawanan dari Bani Israel yang berada di Babilonia itu, dan mengirimkan mereka kembali ke Palestina yaitu tahun 536 SM sehingga orang-orang Bani Israel itu menguasai negerinya kembali, memegang kekuasaan dan mendirikan kembali Masjidilaksa. Karunia Allah itu diberikan kepada Bani Israel pada saat mereka telah tobat dan kembali mematuhi ajaran Taurat serta menginsafi kecerobohan yang telah mereka lakukan, sehingga mereka dapat membangun kembali negerinya dan dapat menyelamatkan keluarga dan harta benda mereka.

Dengan demikian mereka kembali menjadi bangsa yang merdeka serta dapat mengembalikan negerinya dan menjadi bangsa yang kuat yang bersatu dalam satu negara saja seperti sediakala yakni sebelum terpecah menjadi dua yang mereka namai kerajaan Yahudi. Hal itu adalah karena ampunan dan rahmat Allah semata.

Dengan demikian jelaslah, selama manusia itu berada di bawah bimbingan wahyu dan berjalan di bawah pancaran Nya, tentulah mereka akan dapat merasakan nikmat Allah, yang disediakan di alam dunia ini, dan dapat merasakan pula kebahagiaan di dalam dirinya akibat dari nikmat tersebut berupa ketenteraman hidup, ataupun kemakmuran negerinya.

Tetapi apabila manusia itu menyimpang dari tuntunan wahyu dan lebih menyenangi kehendak hawa nafsu, tentulah mereka akan mengalami nasib yang buruk. Mereka tidak lagi merasakan nikmat yang disediakan Allah di alam dunia ini, bahkan nikmat-nikmat Allah itu akan berubah menjadi bencana. Mereka itu tidak akan mengalami kebahagiaan dan kemakmuran di dalam hidup bermasyarakat, bahkan sebaliknya, mereka akan menjadi tertindas dan terusir dari negeri mereka.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Kemudian Kami berikan kepada kalian giliran) kesempatan dan kemenangan (untuk mengalahkan mereka kembali) sesudah selang seratus tahun yang terakhir dengan terbunuhnya Jalut (dan Kami membantu kalian dengan harta kekayaan dan anak-anak dan Kami jadikan kalian kelompok yang lebih besar) keluarga yang besar.
««•»»
Then We gave you back the turn, the [rule of the] state and victory, [to prevail] over them, one hundred years later, by having Goliath slain, and We aided you with children and wealth, and made you greater in number, in clan.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

[AYAT 5][AYAT 7]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
6of111
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=17&tAyahNo=6&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#17:6

[017] Al Israa' Ayat 005

««•»»
Surah Al Israa' 5

فَإِذَا جَاءَ وَعْدُ أُولَاهُمَا بَعَثْنَا عَلَيْكُمْ عِبَادًا لَنَا أُولِي بَأْسٍ شَدِيدٍ فَجَاسُوا خِلَالَ الدِّيَارِ وَكَانَ وَعْدًا مَفْعُولًا
««•»»
fa-idzaa jaa-a wa'du uulaahumaa ba'atsnaa 'alaykum 'ibaadan lanaa ulii ba/sin syadiidin fajaasuu khilaala alddiyaari wakaana wa'dan maf'uulaan
««•»»
Maka apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) pertama dari kedua (kejahatan) itu, Kami datangkan kepadamu hamba-hamba Kami yang mempunyai kekuatan yang besar, lalu mereka merajalela di kampung-kampung, dan itulah ketetapan yang pasti terlaksana.
««•»»
So when the first occasion of the two [prophecies] came, We aroused against you Our servants possessing great might, and they ransacked [your] habitations, and the promise was bound to be fulfilled.
««•»»

Sesudah itu Allah Subhanahu wa Ta'ala menjelaskan akibat yang akan menimpa mereka, karena pembangkangan mereka yang pertama, yaitu pada saat telah tibanya hukuman Allah yang telah dijanjikan kepada mereka sebagai batasan yang setimpal atas kejahatan-kejahatan mereka, mereka akan mengalami kehancuran.

Baik juga diterangkan di sini, bahwa Bani Israel mulai tahun 975 SM telah terbagi menjadi dua kerajaan, yaitu kerajaan Yahuza di bagian selatan, yang terdiri atas dua suku Bani Israel, yaitu suku Yahuza dan Benyamin. Rajanya yang pertama ialah Rehoboam, putra Nabi Sulaiman, dan kerajaan Israel di bagian utara yang terdiri atas 10 suka lainnya. Rajanya yang pertama bernama Jeroboam bin Nebat.

Pada tahun 70 SM kerajaan Israel diserang oleh raja `Asyur namanya Syanharib. Raja ini dapat memasuki kota Samurra ibu kota kerajaan Israel. dia menawan Bani Israel dan membawa mereka ke `Asyur. Dengan demikian runtuhlah kerajaan Bani Israel itu sesudah hidup 250 tahun lamanya; Oleh karena keonaran Bani Israel ini tidak juga henti-hentinya maka Allah mengerahkan tentara Babilonia di bawah pimpinan rajanya Bukhtanassar yang dikenal juga dengan nama Nebukadnezar.

Tentara Babilonia ini memperluas negerinya dengan jalan membunuh, merampas dan merampok penduduk-penduduk negeri yang ditaklukkan. Mereka menyerang Bani Israel, para ulama dan pembesar dari kalangan mereka di bunuh kitab Taurat yang mereka miliki diporak porandakan dan di bakar, bahkan kota suci mereka Baitulmakdis (Yerusalem) dihancurkan. Itulah nasib yang mereka derita karena mereka telah menyimpang dari bimbingan wahyu Allah, cenderung menuruti kehendak hawa nafsu mereka, bahkan mereka mengalami nasib yang lebih jelek lagi, yaitu di antara Bani Israel itu ada yang di bawa ke Babilonia. Tiga kali mereka itu di tawan oleh Nebukadnezar. Penawanan yang ketiga dan terakhir terjadi pada tahun 558 SM. Akibat dari serangan Nebukadnezar ini runtuhlah kerajaan Yahuza.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Maka apabila datang saat hukuman bagi yang pertama dari keduanya) kejahatan yang pertama dari kedua kejahatan itu (Kami datangkan kepada kalian hamba-hamba Kami yang mempunyai kekuatan yang besar) orang-orang yang kuat dalam berperang dan memiliki kekuatan yang luar biasa (lalu mereka merajalela) mereka mengejar-ngejar kalian (di kampung-kampung) di perkampungan kalian untuk membunuh kalian dan menawan kalian (dan itulah ketetapan yang pasti terlaksana) dan memang mereka benar membunuh Nabi Zakaria. Maka Allah mengirimkan Jalut dan tentara-tentaranya untuk menghukum mereka; akhirnya Jalut dapat membunuh mereka dan menawan anak-anak mereka serta memporak-porandakan Baitulmakdis.
««•»»
So when the time for the first of the two [prophecies], the first of the two occasions for corruption, came, We roused against you servants of Ours of great might, men who are strong in war and assault, who ransacked, who came and went, seeking you out [through], [your] habitations, in the [very] midst of your homes, in order to slay you and take [others among] you captive, and it was a promise fulfilled. Their first act of corruption was their slaying of [the prophet] Zachariah. So Goliath and his army were roused against them, and they slew them and took their children captive and destroyed the Holy House [of Jerusalem].
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

[AYAT 4][AYAT 6]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
5of111
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=17&tAyahNo=5&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#17:5

[017] Al Israa' Ayat 004

««•»»
Surah Al Israa' 4

وَقَضَيْنَا إِلَى بَنِي إِسْرَائِيلَ فِي الْكِتَابِ لَتُفْسِدُنَّ فِي الْأَرْضِ مَرَّتَيْنِ وَلَتَعْلُنَّ عُلُوًّا كَبِيرًا
««•»»
waqadhaynaa ilaa banii israa-iila fii alkitaabi latufsidunna fii al-ardhi marratayni walata'lunna 'uluwwan kabiiraan
««•»»
Dan telah Kami tetapkan terhadap Bani Israil dalam Kitab itu: "Sesungguhnya kamu akan membuat kerusakan di muka bumi ini dua kali {848} dan pasti kamu akan menyombongkan diri dengan kesombongan yang besar".
{848} Yang dimaksud dengan membuat kerusakan dua kali ialah pertama menentang hukum Taurat, membunuh Nabi Yusya' dan memenjarakan Armia (Amori) dan yang kedua membunuh Nabi Zakaria dan bermaksud untuk membunuh Nabi Isa Alaihis Salam akibat dari perbuatan itu, Yerusalem dihancurkan (Al Maraghi).
««•»»
We revealed to the Children of Israel in the Book: ‘Twice you will cause corruption on the earth, and you will perpetrate great tyranny.’
««•»»

Allah Subhanahu wa Ta'ala menjelaskan dalam ayat ini, bahwa Dia telah mewahyukan kepada Musa Alaihis Salam dengan menurunkan kitab Taurat, bahwa Bani Israel akan membuat keonaran di muka bumi dua kali, yakni di bumi Palestina, sehingga Allah menggerakkan musuh-musuh mereka untuk membunuh, merampas dan menghancurkan negeri mereka.

Sesudah mereka tobat, Allah Subhanahu wa Ta'ala melepaskan mereka dan kesengsaraan ini, Allah mengembalikan kerajaan mereka, menganugerahi mereka kekayaan dan kekuatan, baik kekuatan dalam bidang harta benda maupun kekuatan dalam bidang keturunan dan pertahanan negara.

Akan tetapi mereka kembali membuat keonaran lagi, maka Allah Subhanahu wa Ta'ala mengerahkan kembali musuh-musuh mereka, untuk menghancurkan mereka. Ini sebagai azab di dunia dan di akhirat kelak mereka akan mendapat azab neraka Jahanam.

Pembangkangan mereka ialah:

Pertama:
Tidak mengindahkan kitab Taurat, mengubah isinya serta membunuh Nabi-nabi yang diutus kepada mereka seperti Nabi Yusha' dan menawan Armia (Amori) di kala ia mengingatkan mereka akan kemurkaan Allah.

Kedua:
Kekejian mereka membunuh Zakaria dan Yahya serta usaha mereka untuk membunuh Nabi Isa Alaihis Salam.

Sesudah itu Allah menyebutkan sikap mereka pada saat melakukan pembangkangan-pembangkangan itu, yaitu mereka melakukannya dengan menyombongkan diri dengan penuh keangkuhan, yang menunjukkan bahwa kejahatan-kejahatan yang mereka lakukan itu telah melampaui batas-batas kemanusiaan.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Dan telah Kami tetapkan) telah Kami wahyukan (terhadap Bani Israel dalam kitab itu) yaitu kitab Taurat ("Sesungguhnya kalian akan membuat kerusakan di muka bumi ini) di negeri Syam dengan perbuatan-perbuatan maksiat (dua kali dan pasti kalian akan menyombongkan diri dengan kesombongan yang besar) kalian akan menimbulkan kelaliman yang besar.
««•»»
And We decreed, We revealed, to the Children of Israel in the Scripture, the Torah: ‘You shall indeed work corruption in the land, the land of Syria, through acts of disobedience, twice and you shall indeed become great tyrants’, you shall perpetrate grave injustice.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

[AYAT 3][AYAT 5]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
4of111
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=17&tAyahNo=4&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#17:4