Selasa, 17 Maret 2015

[017] Al Israa' Ayat 012

««•»»
Surah Al Israa' 12

وَجَعَلْنَا اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ آيَتَيْنِ فَمَحَوْنَا آيَةَ اللَّيْلِ وَجَعَلْنَا آيَةَ النَّهَارِ مُبْصِرَةً لِتَبْتَغُوا فَضْلًا مِنْ رَبِّكُمْ وَلِتَعْلَمُوا عَدَدَ السِّنِينَ وَالْحِسَابَ وَكُلَّ شَيْءٍ فَصَّلْنَاهُ تَفْصِيلًا
««•»»
waja'alnaa allayla waalnnahaara aayatayni famahawnaa aayata allayli waja'alnaa aayata alnnahaari mubshiratan litabtaghuu fadhlan min rabbikum walita'lamuu 'adada alssiniina waalhisaaba wakulla syay-in fashshalnaahu tafshiilaan
««•»»
Dan Kami jadikan malam dan siang sebagai dua tanda, lalu Kami hapuskan tanda malam dan Kami jadikan tanda siang itu terang, agar kamu mencari kurnia dari Tuhanmu, dan supaya kamu mengetahui bilangan tahun-tahun dan perhitungan. Dan segala sesuatu telah Kami terangkan dengan jelas.
««•»»
We made the night and the day two signs. Then We effaced the sign of the night, and made the sign of the day lightsome that you may seek grace from your Lord and that you may know the number of years and the calculation [of time], and We have elaborated everything in detail.[1]
[1] Or ‘articulated everything distinctly.’
««•»»

Kemudian dari pada itu Allah SWT menjelaskan tanda-tanda kekuasaan Nya yang ada di alam semesta, dengan maksud agar supaya manusia memikirkan dan merenungi Penciptanya. Allah SWT menjelaskan bahwa Dia menciptakan malam dan siang, masing-masing sebagai tanda kekuasaan Nya. Slang dan malam merupakan dua peristiwa yang selalu silih berganti yang sangat berguna bagi kemaslahatan man usia dalam menjalankan kewajiban agama dan urusan-urusan duniawi. Pergantian yang teratur seperti itu merupakan tanda kekuasaan Allah yang sangat jelas bagi manusia. Barang siapa yang memperhatikan dan memikirkan pergantian slang dan malam itu tentu akan yakin bahwa alam semesta ini ada yang mengaturnya dengan aturan-aturan yang sangat baik dan tepat, yang menunjukkan bahwa pengaturannya sangat teliti, sehingga dengan demikian, manusia akan dapat mengakui adanya Pencipta jagat raya ini dan seluruh isinya.

Di samping itu adanya pergantian siang dan malam merupakan anugerah yang dapat dirasakan secara langsung oleh manusia dalam kehidupan mereka sehari hari. Di waktu slang mereka dapat berusaha memenuhi kebutuhan hidupnya, sedangkan di waktu malam mereka dapat beristirahat untuk melepaskan lelah. Allah SWT menjelaskan lebih lanjut bahwa Dialah yang menghapuskan tanda-tanda malam yaitu hilangnya cahaya matahari dan ufuk barat, sehingga lama kelamaan hari menjadi gelap gulita. Hal ini merupakan tanda kekuasaan Nya pula. Dan Allah menjadikan tanda-tanda siang bercahaya, maksudnya Allah menjadikan slang yang terang benderang itu sebagai tanda kekuasaan Nya pula, dan juga untuk memberikan kesempatan kepada manusia untuk mencari kebutuhan hidup untuk diri mereka sendiri dan keluarganya. Kecuali itu, perubahan siang dan malam itu sangat berguna bagi manusia untuk mengetahui bilangan tahun, bulan dan hari serta perhitungannya, terkecuali di daerah kutub utara dan selatan.

Siang dan malam terjadi karena perputaran bumi pada porosnya bergerak dari barat ke timur, yang memberikan kesan kepada manusia seolah-olah matahari bergerak dari timur ke barat. Apabila matahari muncul dibelah timur disebut, hari telah siang dan apabila matahari terbenam di ufuk barat disebut hari telah malam.

Dari saat matahari terbenam pada suatu saat, hingga matahari terbenam pada hari berikutnya disebut satu hari satu malam menurut kebiasaan dan anggapan dalam perhitungan tahun qamariyah. Tetapi dalam perhitungan tahun syamsiyah, yang disebut sehari semalam ialah waktu dari pertengahan malam hingga pertengahan malam berikutnya. Sedang yang dimaksud dengan satu tahun dalam perhitungan tahun qamariyah ialah lama waktu dari tanggal I Muharam hingga tanggal 1 Muharam berikutnya, yang lamanya 354 hari untuk Tahun-tahun basitah, atau 355 hari untuk tahun-tahun kabisah. Perhitungan serupa ini dinamakan hisab `urfi, sedang yang disebut satu tahun dalam tahun Syamsiyah ialah dari tanggal I Januari hingga tanggal 1 Januari tahun berikutnya, yang lamanya 365 hari untuk tahun-tahun basitah dan 366 hari untuk tahun-tahun kabisah.

Sebenarnya secara astronomis yang disebut satu tahun itu ialah peredaran matahari di antara bintang-bintang pada saat matahari berada di titik Aries hingga ke titik Aries kembali, itulah yang disebut tahun Syamsiyah. Sedang untuk perhitungan qamariyah, perhitungan tahun ini didasarkan pada peredaran bulan mengelilingi bumi. Maka dari bulan sabit ke bulan berikutnya disebut 1 bulan, dan apabila telah 12 kali terjadi bulan sabit dianggap telah genap satu tahun qamariyah.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Dan Kami jadikan malam dan siang sebagai dua tanda) yang kedua-duanya menunjukkan kekuasaan Kami (lalu Kami hapuskan tanda malam) Kami tutup cahayanya dengan kegelapan malam hari supaya kalian tenang berada di dalamnya; idhafat di sini menunjukkan makna bayan (dan Kami jadikan tanda siang itu terang) seseorang dapat melihat berkat adanya cahaya (agar kalian mencari) pada siang hari (karunia dari Rabb kalian) dengan berusaha (dan supaya kalian mengetahui) melalui malam dan siang hari itu (bilangan tahun-tahun dan perhitungan) waktu-waktu. (Dan segala sesuatu) yang diperlukan (telah Kami terangkan dengan jelas) artinya Kami telah menjelaskannya secara rinci.
««•»»
And We made the night and the day two signs, [both] indicators of Our power. Then We effaced the sign of the night, extinguishing its light with darkness, so that you might repose therein (the annexation [āyata’layli, ‘the sign of the night’, is explicative), and made the sign of the day sight-giving, in other words, one in which it is possible to see because of the light; that you may seek, therein, bounty from your Lord, by earning [your livelihood], and that you may know, by both [day and night], the number of years and the reckoning, of the times [of the day], and everything, that might be needed, We have detailed very distinctly, We have explained clearly.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

[AYAT 11][AYAT 13]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
12of111
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=17&tAyahNo=12&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#17:12

Tidak ada komentar:

Posting Komentar