Minggu, 19 April 2015

[017] Al Israa' Ayat 021

««•»»
Surah Al Israa' 21

انْظُرْ كَيْفَ فَضَّلْنَا بَعْضَهُمْ عَلَى بَعْضٍ وَلَلْآخِرَةُ أَكْبَرُ دَرَجَاتٍ وَأَكْبَرُ تَفْضِيلًا
««•»»
unzhur kayfa fadhdhalnaa ba'dhahum 'alaa ba'dhin walal-aakhiratu akbaru darajaatin wa-akbaru tafdhiilaan
««•»»
Perhatikanlah bagaimana Kami lebihkan sebagian dari mereka atas sebagian (yang lain). Dan pasti kehidupan akhirat lebih tinggi tingkatnya dan lebih besar keutamaannya.
««•»»
Observe how We have given some of them an advantage over some others; yet the Hereafter is surely greater in respect of ranks and greater in respect of relative merit.[1]
[1] Or ‘greater in respect of preferment.’
««•»»

Sesudah itu Allah SWT memerintahkan kepada seluruh manusia agar memperhatikan kemurahan Allah SWT yang telah diberikan kepada kedua golongan tersebut. Dari masing-masing golongan Allah SWT melebihkan sebagian dari mereka atas sebagian yang lain. Dari masing-masing mereka itu, manusia akan mendapat pelajaran, karena meskipun masing-masing mereka itu berusaha untuk mencari rezeki dan kenikmatan dunia, namun akibatnya berbeda-beda. Nikmat Allah yang diberikan kepada mereka yang mengutamakan kehidupan dunia menyebabkan mereka bertambah ingkar kepada Zat yang memberikan nikmat itu. Sebaliknya nikmat yang diberikan kepada mereka yang mengutamakan kehidupan akhirat menyebabkan mereka semakin mensyukuri Zat yang memberikan nikmat itu.

Allah SWT berfirman:
وَرَفَعَ بَعْضَكُمْ فَوْقَ بَعْضٍ دَرَجَاتٍ لِيَبْلُوَكُمْ فِي مَا آتَاكُمْ
Dan Dia meninggikan sebagian kamu atas sebagian (yang lain) beberapa derajat, untuk mengujimu tentang apa yang diberikan Nya kepadamu.
(Q.S. Al An'am [6]:165)

Dan firman Nya lagi:
نَحْنُ قَسَمْنَا بَيْنَهُمْ مَعِيشَتَهُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَرَفَعْنَا بَعْضَهُمْ فَوْقَ بَعْضٍ دَرَجَاتٍ لِيَتَّخِذَ بَعْضُهُمْ بَعْضًا سُخْرِيًّا
Kami telah menentukan antara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan dunia, dan Kami telah meninggikan sebagian mereka atas sebagian yang lain beberapa derajat, agar sebagian mereka dapat mempergunakan sebagian yang lain."
(QS. Az Zukhruf [43]:32)
Demikianlah seseorang harus mengutamakan kehidupan akhirat karena kehidupan akhirat adalah lebih tinggi derajatnya dan lebih utama dari kehidupan dunia.

Mengenai kehidupan di akhirat ini digambarkan dalam hadis:
أهل الدرجات العلى ليرون عليين كما ترون الكوكب الغابر في السماء
"Bersabda Nab saw: "Sesungguhnya orang yang merasa tinggi derajatnya itu akan melihat orang-orang yang mulia itu di akhirat, seperti engkau melihat bintang di ketinggian langit".
(HR. Bukhari dan Muslim)

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Perhatikanlah bagaimana kami lebihkan sebagian dari mereka atas sebagian yang lain) dalam hal rezeki dan derajat (Dan pasti kehidupan akhirat lebih tinggi) lebih agung (kedudukannya dan lebih besar keutamaannya) daripada kehidupan dunia, oleh karenanya harus lebih dipentingkan dalam meraihnya.

««•»»
See how We have given preference to some of them over others, in provision and renown. And truly the Hereafter is greater, grander, in degrees and greater in preferment, to this world, and so one ought to devote one’s attention to it [the Hereafter], to the exclusion of the other.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
[AYAT 20][AYAT 22]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
21of111
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=17&tAyahNo=21&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2
http://al-quran.info/#17:21

[017] Al Israa' Ayat 020

««•»»
Surah Al Israa' 20

كُلًّا نُمِدُّ هَؤُلَاءِ وَهَؤُلَاءِ مِنْ عَطَاءِ رَبِّكَ وَمَا كَانَ عَطَاءُ رَبِّكَ مَحْظُورًا
««•»»
kullan numiddu haaulaa-i wahaaulaa-i min 'athaa-i rabbika wamaa kaana 'athaau rabbika mahtsuuraan
««•»»
Kepada masing-masing golongan baik golongan ini maupun golongan itu {849} Kami berikan bantuan dari kemurahan Tuhanmu. Dan kemurahan Tuhanmu tidak dapat dihalangi.
{849} Yang dimaksud baik golongan ini maupun golongan itu ialah mereka yang tersebut dalam ayat 18 dan 19 di atas.
««•»»
To these and to those—to all We extend the bounty of your Lord, and the bounty of your Lord is not confined.
««•»»

Kemudian dari pada itu Allah SWT menegaskan bahwa kepada kedua golongan itu akan dilimpahkan kemurahan Nya. Maksudnya baik golongan yang mencintai kehidupan duniawi, ataupun golongan yang lebih menyukai kebahagiaan akhirat dan akan merasakan kemurahan Tuhan di dunia ini secara sama, mereka akan diberi rezeki dan dibiarkan memperkembangkan keturunan, karena kemurahan Tuhan Yang Maha Luas tidak terhalang karena ingkarnya seseorang kepada Nya.

Karena itulah kedua golongan itu sama-sama dapat mencicipi kelezatan hidup di dunia, sesuai dengan usaha mereka masing-masing. Akan tetapi kedua golongan itu tidaklah akan merasakan kasih sayang Allah yang sama. Mereka yang mengutamakan kehidupan dunia, akan memasuki neraka Jahanam sebagai tempat yang pantas untuk mereka sedangkan mereka yang lebih mengutamakan kehidupan akhirat, akan memasuki surga sebagai tempat yang penuh dengan kebahagiaan dan kenikmatan yang tiada putusnya.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Kepada masing-masing) dari kedua golongan itu (Kami membantu) memberikan bantuan (baik kepada golongan ini maupun golongan itu) kalimat ayat ini menjadi badal (dari) bertaalluq kepada lafal numiddu (kemurahan Rabbmu) di dunia (Dan tiadalah kemurahan Rabbmu) di dunia ini (dapat dihalangi) artinya tiada seorang pun yang terhalang dari kemurahan-Nya itu.
««•»»
Each, of the two parties, We supply, We give, [to] these and [to] those (hā’ūlā’ wa-hā’ūlā’ is a substitute [for kullan, ‘each’) from (min is semantically connected to numiddu, ‘We supply’) from your Lord’s bounty, in this world. And your Lord’s bounty, therein, is not confined, [it is not] forbidden to anyone.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

[AYAT 19][AYAT 21]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
20of111
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net\
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=17&tAyahNo=20&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2
http://al-quran.info/#17:20

[017] Al Israa' Ayat 019

««•»»
Surah Al Israa' 19

وَمَنْ أَرَادَ الْآخِرَةَ وَسَعَى لَهَا سَعْيَهَا وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَأُولَئِكَ كَانَ سَعْيُهُمْ مَشْكُورًا
««•»»
waman araada al-aakhirata wasa'aa lahaa sa'yahaa wahuwa mu/minun faulaa-ika kaana sa'yuhum masykuuraan
««•»»
Dan barangsiapa yang menghendaki kehidupan akhirat dan berusaha ke arah itu dengan sungguh-sungguh sedang ia adalah mu'min, maka mereka itu adalah orang-orang yang usahanya dibalasi dengan baik.
««•»»
Whoever desires the Hereafter and strives for it with an endeavour worthy of it, should he be faithful —the endeavour of such will be well-appreciated.
««•»»

Di dalam ayat ini Allah SWT menyebutkan golongan yang kedua. Allah SWT menyatakan bahwa barang siapa yang menghendaki kehidupan akhirat dan berusaha ke arah itu dengan sungguh-sungguh sedang dirinya tetap beriman, maka dialah orang yang usahanya mendapat balasan yang baik.

Yang dimaksud dengan orang-orang yang menghendaki kehidupan akhirat, ialah orang-orang mencita-citakan kebahagiaan hidup di akhirat, sedang ia berusaha untuk mendapatkannya dengan mematuhi bimbingan Allah serta menjauhi tuntutan hawa nafsunya.

Orang yang demikian ini selama hidup di dunia menganggap bahwa kenikmatan hidup di dunia serta kemewahannya adalah nikmat Allah yang digunakan sebagai sarana untuk kepentingan mengabdi kepada Allah dan mensyukuri nikmat-Nya.

Itulah sebabnya, maka di akhir ayat ini Allah SWT menandaskan bahwa orang yang demikian itulah yang akan mendapat pembalasan dari Allah dengan pahala yang berlimpah-limpah, sebagai imbalan dan amalnya yang saleh dan ketabahannya melawan kehendak hawa nafsunya. Ia akan dimasukkan ke dalam surga firdaus dan kekal selama-lamanya di sana.

Di dalam ayat ini disebut tiga syarat yang harus dipenuhi agar seseorang itu mencapai kebahagiaan yang abadi yakni:
  1. Adanya kehendak untuk melakukan sesuatu perbuatan dengan mengutamakan kebahagiaan akhirat di atas kepentingan duniawi.
  2. Hendaklah ia melakukan amal-amalan yang mengantar niatnya kepada kebahagiaan akhirat yaitu dengan jalan menaati perintah Allah dan selalu mendekatkan diri kepada Nya.
  3. Hendaklah dia menjadi orang mukmin, karena iman adalah merupakan dasar untuk diterima atau tidaknya amal perbuatan. Seseorang yang hatinya kosong dari iman, tidak akan mungkin menerima kebahagiaan yang abadi itu.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Dan barang siapa yang menghendaki kehidupan akhirat dan berusaha ke arah itu dengan sungguh-sungguh) yakni ia beramal dengan amal yang dengannya ia berhak untuk mendapatkan kehidupan akhirat (sedangkan ia adalah mukmin) kalimat ini berkedudukan menjadi hal (maka mereka itu adalah orang-orang yang usahanya dibalas dengan baik) di sisi Allah; artinya amalnya diterima oleh-Nya dan mendapat pahala dari-Nya.
««•»»
And whoever desires the Hereafter and strives for it with the necessary effort, [that is] he performs the deeds worthy of it, being a believer (wa-huwa mu’minun is a circumstantial qualifier) — for such their effort will find favour, with God, that is, [their effort will be] accepted and rewarded.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

[AYAT 18][AYAT 20]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
19of111
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=17&tAyahNo=19&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#17:19

[017] Al Israa' Ayat 018

««•»»
Surah Al Israa' 18

مَنْ كَانَ يُرِيدُ الْعَاجِلَةَ عَجَّلْنَا لَهُ فِيهَا مَا نَشَاءُ لِمَنْ نُرِيدُ ثُمَّ جَعَلْنَا لَهُ جَهَنَّمَ يَصْلَاهَا مَذْمُومًا مَدْحُورًا
««•»»
man kaana yuriidu al'aajilata 'ajjalnaa lahu fiihaa maa nasyaau liman nuriidu tsumma ja'alnaa lahu jahannama yashlaahaa madzmuuman madhuuraan
««•»»
Barangsiapa menghendaki kehidupan sekarang (duniawi), maka Kami segerakan baginya di dunia itu apa yang kami kehendaki bagi orang yang kami kehendaki dan Kami tentukan baginya neraka jahannam; ia akan memasukinya dalam keadaan tercela dan terusir.
««•»»
Whoever desires this transitory life, We expedite for him therein whatever We wish, for whomever We desire. Then We appoint hell for him, to enter it, blameful and spurned.
««•»»

Kemudian Allah SWT menyebutkan dua golongan manusia yaitu golongan yang mencintai kehidupan dunia, dan golongan yang mencintai kehidupan akhirat.

Di dalam ayat ini Allah SWT menyebutkan golongan yang pertama, sedangkan golongan yang lain, disebutkan dalam ayat berikutnya. Di dalam menyebutkan golongan yang pertama, Allah SWT menyatakan bahwa barang siapa yang menghendaki kehidupan dunia yang kenikmatannya segera mereka rasakan, maka Allah SWT menyegerakan keinginan mereka itu di dunia sesuai dengan kehendaknya.

Pernyataan ini ditujukan kepada orang-orang yang tidak mempercayai adanya hari kebangkitan dan hari pembalasan, sehingga mereka berkeyakinan bahwa tidak ada kehidupan lagi sesudah kehidupan di dunia ini. Itulah sebabnya maka mereka terlalu tamak dan rakus terhadap kekayaan dunia dan kemewahannya, padahal kehidupan dunia serta kenikmatannya adalah bersifat sementara. Itulah sebabnya, kehidupan di dunia serta kemewahan itu oleh Allah SWT digambarkan sebagai suatu yang segera dapat diperoleh, tetapi segera pula musnah.

Kemudian Allah SWT mengancam mereka dengan ancaman neraka Jahanam sebagai imbalan yang pantas bagi mereka. Di dunia mereka akan mengalami penyesalan-penyesalan yang sedalam-dalamnya, akibat berpisah dengan kemewahan dunia yang sangat mereka cintai itu, yaitu pada saat ajal telah merenggut mereka. Sedang di akhirat mereka akan mengalami penderitaan yang senista-nistanya, karena menyesali perbuatan yang tercela, dan jauh pula dari nikmat Allah.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Barang siapa yang menghendaki) dengan amalnya (kehidupan sekarang) yakni perkara duniawi (maka Kami segerakan baginya di dunia itu apa yang Kami kehendaki bagi orang yang Kami kehendaki) lafal liman menjadi badal dari lafal lahuu yang juga disertai pengulangan huruf jar (dan Kami tentukan baginya) di akhirat kelak (neraka Jahanam; ia akan memasukinya) dijebloskan ke dalamnya (dalam keadaan tercela) terhina (lagi terusir) dijauhkan dari rahmat Allah.
««•»»
Whoever desires, through his deeds, the hasty world, that is, [the life of] this world, We hasten for him therein whatever We will, for whom We please, [such] a hastening, (li-man nurīd, ‘for whom We please’, is a substitute for lahu, ‘for him’, with the repetition of the genitive particle [li-]). Then We appoint for him, in the Hereafter, Hell, to which he will be exposed, [to which] he will be admitted, condemned, blameful, and rejected, banished from [God’s] mercy.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

[AYAT 17][AYAT 19]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
18of111
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=17&tAyahNo=18&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#17:18