Selasa, 17 Februari 2015

[017] Al Israa' Ayat 007

««•»»
Surah Al Israa' 7

إِنْ أَحْسَنْتُمْ أَحْسَنْتُمْ لِأَنْفُسِكُمْ وَإِنْ أَسَأْتُمْ فَلَهَا فَإِذَا جَاءَ وَعْدُ الْآخِرَةِ لِيَسُوءُوا وُجُوهَكُمْ وَلِيَدْخُلُوا الْمَسْجِدَ كَمَا دَخَلُوهُ أَوَّلَ مَرَّةٍ وَلِيُتَبِّرُوا مَا عَلَوْا تَتْبِيرًا
««•»»
in ahsantum ahsantum li-anfusikum wa-in asa/tum falahaa fa-idzaa jaa-a wa'du al-aakhirati liyasuu-uu wujuuhakum waliyadkhuluu almasjida kamaa dakhaluuhu awwala marratin waliyutabbiruu maa 'alaw tatbiiraa
««•»»
Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri, dan apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) yang kedua, (Kami datangkan orang-orang lain) untuk menyuramkan muka-muka kamu dan mereka masuk ke dalam mesjid, sebagaimana musuh-musuhmu memasukinya pada kali pertama dan untuk membinasakan sehabis-habisnya apa saja yang mereka kuasai.
««•»»
[saying,] ‘If you do good, you will do good to your [own] souls, and if you do evil, it will be [evil] for them.’ So when the occasion for the other [prophecy] comes, they will make your faces [Or ‘notables.’] wretched, and enter the Temple just as they entered it the first time, and utterly destroy whatever they come upon.
««•»»

Sesudah itu Allah Subhanahu wa Ta'ala menegaskan, bahwa apabila Bani Israel itu berbuat baik, maka kebaikan itu buahnya untuk mereka sendiri. Hal ini mengandung pengertian, bahwa ketentuan yang terdapat dalam ayat ini tidaklah khusus untuk mereka sendiri, melainkan berlaku umum untuk seluruh manusia sepanjang masa.

Dengan demikian, apabila manusia itu berbuat baik atau berbuat kebaikan maka kebaikannya itu akan dirasakannya, baik di dunia maupun di akhirat. Adapun kebaikan yang akan mereka terima di dunia ialah mereka akan menjadi umat yang kuat membentengi diri mereka dari maksud-maksud jahat yang direncanakan oleh musuh-musuh mereka.

Mereka akan memperoleh kesempatan untuk melipat gandakan harta mereka, sebagai sarana hidup, serta dapat melanjutkan keturunan mereka sebagai khalifah di muka bumi. Lebih dari itu mereka akan menjadi bangsa yang kuat, yang dapat mewujudkan hasil budayanya, sebagai rahmat yang dapat lebih menggairahkan kehidupan mereka, dan dapat lebih memberikan kelancaran dalam usaha mewujudkan ibadah mereka kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala; sedangkan kebahagiaan yang abadi, surga yang penuh dengan kenikmatan yang disediakan dan dijanjikan kepada mereka, sebagai tanda keridaan Allah Subhanahu wa Ta'ala atas kebaikan mereka.

Tetapi apabila mereka berbuat Jahat, yaitu melakukan perbuatan yang bertentangan dengan bimbingan wahyu, serta bertentangan dengan fitrah kejadian mereka sendiri, sehingga mereka berani menentang kebenaran dan menentang norma-norma dalam tata kehidupan mereka sendiri, maka akibat dari perbuatan mereka itu adalah kemurkaan Allah.

Dengan demikian, mereka akan menjadi bangsa yang diperbudak hawa nafsu, sehingga kelompok yang satu berusaha menundukkan kelompok yang lain. Maka cerai berailah mereka. Itulah sebabnya maka mereka tidak dapat mempertahankan kelangsungan hidup mereka, karena tidak mempertahankan diri dari kehancuran dan bencana maksud-maksud jahat dari musuh-musuh mereka; dan mereka akan menjadi bangsa yang tertindas, yang dikuasai oleh musuh-musuh mereka. Sedang keburukan yang mereka rasakan di akhirat, ialah siksaan api neraka sebagai siksaan yang paling pedih.

Kemudian Allah Subhanahu wa Ta'ala mengungkapkan akibat yang telah dirasakan oleh orang-orang Bani Israel sebagai hukuman kejahatan mereka yang kedua, yaitu pada saat datangnya bencana yang kedua, sebagai akibat pengulangan kejahatan mereka, seperti kali yang pertama. Pada saat itu Allah membiarkan mereka dalam kacau balau pada saat kedatangan musuh-musuh yang datang untuk menaklukkan mereka, dan menyuramkan muka mereka.

Karena kekalahan yang kedua ini benar-benar dirasakan sebagai penderitaan yang tiada taranya dan cukup memberi malu kepada mereka, yaitu musuh-musuh mereka memasuki Masjidilaksa secara sewenang-wenang, untuk merampas kekayaan yang mereka simpan dan menghancurkan syiar-syiar agama mereka, seperti yang dilakukan pada saat penaklukan yang pertama.

Dengan demikian mereka itu menderita penderitaan yang berlipat-ganda. Mereka mengalami penderitaan material, kehilangan kekuasaan, harta benda dan wanita-wanita mereka dijadikan tawanan. Juga mengalami penderitaan moril karena tempat-tempat suci mereka dan lambang-lambang kesucian agamanya dihancurkan dan dihina.

Adapun yang menghancurkan mereka kedua kalinya sebagaimana tersebut dalam sejarah ini adalah bangsa Romawi yang kemudian menguasai Palestina. Mereka membunuh dan menawan orang-orang Yahudi serta menghancurkan Baitulmakdis dan kota-kota yang lain, mulai dari Kaisar Titus yang memasuki Baitulmakdis tahun 70 Masehi dan membakar Masjidilaksa merampas barang-barang berharga yang terdapat di dalamnya, sehingga dalam peristiwa Titus ini saja ada kira-kira 1 juta orang Yahudi meninggal dunia, sampai kepada Kaisar Hadrianus yang memerintah dari tahun 117 sampai dengan 158 Masehi, yang memasuki Baitulmakdis dan melakukan tindakan-tindakan perusakan pula.

Hadrianus mengubah kota ini menjadi Aelina Capitolina (kota Aelina). Masjidilaksa diruntuhkannya dan didirikannya di atas reruntuhan itu sebuah kuil yang dinamai "Yupiter Capitolina", bahkan kerajaan Yahudi itu dihancurkannya sehingga bangsa Yahudi tidak mempunyai kerajaan lagi. Maka bercerai berailah mereka ke segenap tempat di setiap penjuru dunia ini. Peristiwa ini terjadi tahun 132 Masehi.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

Kemudian Kami katakan (Jika kalian berbuat baik) dengan mengerjakan ketaatan (berarti kalian berbuat baik bagi diri kalian sendiri) karena sesungguhnya pahala kebaikan itu untuk diri kalian sendiri (dan jika kalian berbuat jahat) dengan menimbulkan kerusakan (maka kejahatan itu bagi diri kalian sendiri) sebagai pembalasan atas kejahatan kalian.

(Dan apabila datang saat hukuman) bagi kejahatan yang (kedua) maka Kami kembali mengutus mereka (untuk menyuramkan muka-muka kalian) untuk membuat kalian sedih karena terbunuh dan tertawan hingga pengaruh kesedihan itu dapat terbaca dari roman muka kalian (dan mereka masuk ke dalam mesjid) yakni Baitulmakdis untuk menghancurkannya (sebagaimana musuh-musuh kalian memasukinya) dan menghancurkannya (pada kali pertama dan untuk menghancurkan) untuk mengadakan pembinasaan (terhadap apa saja yang mereka kuasai) yang dapat mereka kalahkan (dengan penghancuran habis-habisan) dengan pembinasaan yang sehabis-habisnya. Ternyata mereka melakukan kerusakan untuk kedua kalinya, yaitu dengan membunuh Nabi Yahya.

Maka Allah mengirimkan untuk membinasakan mereka Raja Bukhtanashar. Raja Bukhtanashar akhirnya membunuh ribuan orang dari kalangan mereka dan menahan anak cucu mereka serta memporak-porandakan Baitulmakdis.

««•»»
And We said: ‘If you are virtuous, through [acts of] obedience, you are being virtuous to your own souls, since the reward thereof is for them [your souls]; and if you do evil, by way of [working] corruption, it is for them’, your evildoing. So when the time, the occasion, for the other [prophecy] comes, We will raise them forth, that they might ravage you, make you grieve through [their] slaying and taking captive [of you], a grief that will be manifest on your faces, and that they might enter the Temple, the Holy House [of Jerusalem], and destroy it, just as they entered it, and destroyed it, the first time, and that they might destroy, lay waste, all that they conquered, [all that] they gained ascendancy over, utterly, with an utter wasting. They indeed wrought corruption a second time when they slew [the prophet] John. Thus Nebuchadnezzar was roused against them, and so he slew thousands of them and took their children captive and destroyed the Holy House [of Jerusalem].
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

[AYAT 6][AYAT 8]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
7of111
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=17&tAyahNo=7&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#17:7

Tidak ada komentar:

Posting Komentar