Jumat, 27 Maret 2015

[017] Al Israa' Ayat 015

««•»»
Surah Al Israa' 15

مَنِ اهْتَدَى فَإِنَّمَا يَهْتَدِي لِنَفْسِهِ وَمَنْ ضَلَّ فَإِنَّمَا يَضِلُّ عَلَيْهَا وَلَا تَزِرُ وَازِرَةٌ وِزْرَ أُخْرَى وَمَا كُنَّا مُعَذِّبِينَ حَتَّى نَبْعَثَ رَسُولًا
««•»»
mani ihtadaa fa-innamaa yahtadii linafsihi waman dhalla fa-innamaa yadhillu 'alayhaa walaa taziru waaziratun wizra ukhraa wamaa kunnaa mu'adzdzibiina hattaa nab'atsa rasuulaan
««•»»
Barangsiapa yang berbuat sesuai dengan hidayah (Allah), maka sesungguhnya dia berbuat itu untuk (keselamatan) dirinya sendiri; dan barangsiapa yang sesat maka sesungguhnya dia tersesat bagi (kerugian) dirinya sendiri. Dan seorang yang berdosa tidak dapat memikul dosa orang lain, dan Kami tidak akan meng'azab sebelum Kami mengutus seorang rasul.
««•»»
Whoever is guided is guided only for [the good of] his own soul, and whoever goes astray, goes astray only to its detriment. No bearer shall bear another’s burden. We do not punish [any community] until We have sent [it] an apostle.
««•»»

Kemudian Allah SWT menegaskan bahwa barang siapa yang berbuat sesuai dengan hidayah Allah, yaitu orang-orang yang melaksanakan perintah perintah Nya dan menjauhi larangan-larangan Nya sesuai dengan tuntunan Rasul, maka berarti dia telah berbuat sesuatu yang menyelamatkan dirinya sendiri; karena ia akan menemui catatan-catatan tentang amal perbuatan baiknya di dalam kitab itu. Ia akan merasa berbahagia karena akan mendapatkan keridaan Allah, dan akan menerima imbalan yang berlimpah-limpah, yaitu surga dan yang serba menyenangkan. Akan tetapi barang siapa yang sesat, yaitu orang yang menyimpang dari bimbingan Alquran, dan menyesatkan dirinya sendiri sehingga ia mengalami kerugian. Ia akan menemui catatan-catatan tentang amal perbuatan buruknya di dalam kitab itu. Ia akan merasakan penyesalan yang tidak ada gunanya lagi, karena mereka itu akan dimasukkan ke dalam neraka, sebagai imbalan yang pantas baginya.

Sesudah itu Allah SWT menegaskan bahwa pada hari itu seorang yang berdosa tidak dapat memikul dosa orang lain, maksudnya tiap-tiap orang bertanggung jawab terhadap perbuatan buruknya sendiri, sehingga tidak mungkin seorang dibebani dosa selain dosanya sendiri. Dan mereka akan menerima balasan amalnya sesuai dengan berat ringannya kejahatan sendiri-sendiri.

Dalam sebuah riwayat yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa ayat ini turun berkenaan dengan Walid bin Mugirah ketika ia berkata: "Ingkarilah Muhammad dan sayalah yang menanggung dosamu".

Dan apabila ada seorang yang disiksa karena menyesatkan orang lain, sehingga kepadanya dijatuhi hukuman yang pantas bagi orang yang disesatkan di samping dosanya sendiri, bukanlah berarti orang yang menyesatkan itu menanggung dosa orang yang disesatkan akan tetapi orang yang menyesatkan itu dianggap berdosa karena menyesatkan orang yang disesatkan itu. Oleh sebab itu ia dikenakan siksaan sesuai dengan dosanya sendiri, dan ditambah dengan dosa menyesatkan orang lain.

Allah SWT berfirman:
لِيَحْمِلُوا أَوْزَارَهُمْ كَامِلَةً يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَمِنْ أَوْزَارِ الَّذِينَ يُضِلُّونَهُمْ بِغَيْرِ عِلْم
(Ucapan mereka) menyebabkan mereka memikul dosa-dosanya dengan sepenuh-penuhnya pada hari kiamat, dan sebagian dosa-dosa orang yang mereka sesatkan yang tidak mengetahui sedikitpun (bahwa mereka disesatkan).
(QS. An Nahl [16]:25)

Dan firman Allah lagi:
وَلَيَحْمِلُنَّ أَثْقَالَهُمْ وَأَثْقَالًا مَعَ أَثْقَالِهِمْ
Dan sesungguhnya mereka akan memikul beban (dosa) mereka dan beban-beban (dosa yang lain) di samping beban-beban mereka sendiri.
(QS. Al Ankabuut [29]:13)

Di akhir ayat Allah SWT menyebutkan bahwa Allah tidak akan mengazab sebelum Dia mengutus seorang Rasul. Maksudnya Allah tidak akan membebankan hukuman kepada orang-orang yang melakukan sesuatu perbuatan terkecuali setelah Allah mengutus seorang Rasul untuk membacakan dan menerangkan ketentuan hukumannya. Dengan demikian ayat ini dipandang sebagai asas legalitas dalam pidana Islam. Artinya semua perbuatan yang diancam dengan hukuman haruslah terlebih dahulu diundangkan melalui sarana perundang-undangan yang dapat menjamin bahwa peraturan ini dapat diketahui oleh seluruh rakyat.

Kecuali ayat ini mengandung maksud pula bahwa Allah tidak akan membinasakan umat karena dosanya, sebelum Dia mengutus seorang utusan yang memberi peringatan dan menyampaikan syariat Allah kepada mereka dan memberi peringatan apa yang akan dilakukan terhadap mereka, dan memberi ancaman jika mereka membangkang dan tetap dalam pembangkangannya.

Allah SWT berfirman:
تَكَادُ تَمَيَّزُ مِنَ الْغَيْظِ كُلَّمَا أُلْقِيَ فِيهَا فَوْجٌ سَأَلَهُمْ خَزَنَتُهَا أَلَمْ يَأْتِكُمْ نَذِيرٌ قَالُوا بَلَى قَدْ جَاءَنَا نَذِيرٌ فَكَذَّبْنَا وَقُلْنَا مَا نَزَّلَ اللَّهُ مِنْ شَيْءٍ إِنْ أَنْتُمْ إِلَّا فِي ضَلَالٍ كَبِيرٍ
Artinya:
Setiap kali dilemparkan ke dalamnya sekumpulan (orang-orang kafir) penjaga-penjaga (neraka itu) bertanya kepada mereka: "Apakah belum pernah datang kepada kamu (di dunia) seorang pemberi peringatan ?". Mereka menjawab: "Benar ada, sesungguhnya telah datang kepada kami seorang pemberi peringatan, maka kami mendustakan (nya) dan kami katakan: "Allah tidak menurunkan sesuatupun; kamu tidak lain hanyalah di dalam kesesatan yang besar".
(QS. Al Mulk [67]:8-9)

Dan firman Nya lagi:
أَوَلَمْ نُعَمِّرْكُمْ مَا يَتَذَكَّرُ فِيهِ مَنْ تَذَكَّرَ وَجَاءَكُمُ النَّذِيرُ فَذُوقُوا فَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ نَصِيرٍ
Dan apakah Kami tidak memanjangkan umurmu dalam masa yang cukup untuk berpikir bagi orang yang mau berpikir dan (apakah tidak) datang kepada kamu pemberi peringatan?. Maka rasakanlah (azab Kami). Dan tidak ada bagi yang lalim seorang penolongpun.
(QS. Faathir [35]:37)

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Barang siapa berbuat sesuai dengan hidayah Allah, maka sesungguhnya dia berbuat itu untuk keselamatan dirinya) karena pahala hidayahnya itu dia sendirilah yang memetiknya (dan barang siapa yang sesat, maka sesungguhnya dia tersesat bagi kerugian dirinya sendiri) karena sesungguhnya dia sendirilah yang menanggung dosa sesatnya itu. (Dan tidak dapat menanggung) seseorang (yang berdosa) pelaku dosa; artinya ia tidak dapat menanggung (dosa) orang (lain, dan Kami tidak akan mengazab) seorang pun (sebelum Kami mengutus seorang rasul) yang menjelaskan kepadanya apa yang seharusnya ia lakukan.
««•»»
Whoever is guided, is guided only to [the good of] his own soul, because the reward of his guidance will be for him; and whoever goes astray, goes astray only to its [his soul’s] detriment, because the sin thereof will be held against it. No burdened, [no] sinful, soul shall bear the burden of another, soul. And We never chastise, anyone, until We have sent a messenger, to make clear to him that which is his obligation.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
klik ASBABUN NUZUL klik
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

Imam Tabrani dan lain-lainnya mengetengahkan sebuah hadis melalui Abu Said Al-Khudri yang menceritakan bahwa ketika ayat ini diturunkan,

yaitu firman-Nya,
"Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya."
(QS. Al-Israa [17]:26).

Lalu Rasulullah saw. memanggil Siti Fathimah, kemudian beliau memberinya tanah Fadak. Ibnu Katsir memberikan komentarnya, hal ini sulit untuk dimengerti, karena memberikan pengertian bahwa seolah-olah ayat ini diturunkan di Madinah. Padahal menurut pendapat yang masyhur diturunkan di Mekah. Ibnu Murdawaih meriwayatkan pula hadis yang serupa melalui Ibnu Abbas r.a..

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Barang siapa berbuat sesuai dengan hidayah Allah, maka sesungguhnya dia berbuat itu untuk keselamatan dirinya) karena pahala hidayahnya itu dia sendirilah yang memetiknya (dan barang siapa yang sesat, maka sesungguhnya dia tersesat bagi kerugian dirinya sendiri) karena sesungguhnya dia sendirilah yang menanggung dosa sesatnya itu. (Dan tidak dapat menanggung) seseorang (yang berdosa) pelaku dosa; artinya ia tidak dapat menanggung (dosa) orang (lain, dan Kami tidak akan mengazab) seorang pun (sebelum Kami mengutus seorang rasul) yang menjelaskan kepadanya apa yang seharusnya ia lakukan.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

[AYAT 14][AYAT 16]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
15of111
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=17&tAyahNo=15&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#17:15

Tidak ada komentar:

Posting Komentar