Kamis, 30 Juli 2015

[017] Al Israa' Ayat 031

««•»»
Surah Al Israa' 31

وَلَا تَقْتُلُوا أَوْلَادَكُمْ خَشْيَةَ إِمْلَاقٍ نَحْنُ نَرْزُقُهُمْ وَإِيَّاكُمْ إِنَّ قَتْلَهُمْ كَانَ خِطْئًا كَبِيرًا
««•»»
walaa taqtuluu awlaadakum khasyyata imlaaqin nahnu narzuquhum wa-iyyaakum inna qatlahum kaana khith-an kabiiraan
««•»»
Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut kemiskinan. Kamilah yang akan memberi rezki kepada mereka dan juga kepadamu. Sesungguhnya membunuh mereka adalah suatu dosa yang besar.
««•»»
Do not kill your children for the fear of penury: We will provide for them and for you. Killing them is indeed a great iniquity.
««•»»

Kemudian Allah SWT melarang kaum Muslimin membunuh anak-anak mereka, seperti yang telah dilakukan oleh beberapa suku dari suku-suku bangsa Arab Jahiliah. Mereka ini menguburkan anak-anak perempuan mereka hidup-hidup, karena anak-anak perempuan itu tidak mampu untuk berusaha mencari rezeki. Menurut anggapan mereka anak-anak perempuan itu hanyalah akan menjadi beban hidup saja. Mereka takut mengalami kepapaan dan kemiskinan karena mempunyai anak perempuan itu. Berbeda dengan anak laki-laki. Mereka menganggap bahwa anak laki-laki mempunyai kemampuan untuk mencari harta dengan jalan menyamun, merampas dan merampok. Anak perempuan dipandang hanya memberi malu kepada mereka, karena anak perempuan itu akan menyebabkan kemiskinan, dan kemiskinan menyebabkan turunnya martabat mereka, sehingga nantinya anak itu akan dikawinkan dengan orang yang tidak sederajat dengan mereka. Keadaan serupa itu dipandang memberi malu kepada mereka. Juga di dalam peperangan itu tentu akan dijadikan tawanan.

Dan tidak mustahil anak-anak perempuan itu akan mengalami nasib yang hina lantaran menjadi budak. Maka Allah SWT melarang kaum muslimin meniru kebiasaan Jahiliah itu, dengan memberikan alasan, bahwa rezeki itu berada dalam kekuasaan Allah. Allah yang memberikan rezekinya kepada mereka. Maka apabila Allah memberikan rezeki kepada anak laki-laki, Dia berkuasa pula untuk memberikan rezeki kepada anak perempuan mereka. Allah membatalkan pendapat mereka bahwa kemiskinan itu bukanlah alasan untuk membunuh anak-anak perempuan mereka.

Di akhir ayat ini Allah SWT menegaskan bahwa, tidakkah mereka membunuh anak-anak itu adalah dosa besar, karena tindakan serupa itu menghalangi tujuan hidup manusia. Tidak membiarkan anak itu hidup berarti memutus keturunan, yang berarti pula menumpas kehidupan manusia itu sendiri dari muka bumi.

Untuk mendapat keterangan yang lebih luas betapa besarnya dosa seseorang membunuh anaknya, dapatlah diikuti hadis Nabi sebagai berikut:

Tersebut dalam kitab As Sahihain sebuah hadis yang diriwayatkan dari Abdullah bin Mas'ud ia berkata:
قلت يا رسول الله أي ذنب أعظم؟ قال أن تجعل لله ندا وهو الذي خلقك. ثم أي؟ قال أن تقتل ولدك خشية أن يطعم معك. قلت ثم أي؟ قال أن تزاني حليلة جارك
"Saya bertanya: "Hai Rasulullah, dosa manakah yang paling besar? Rasulullah menjawab: "Bila engkau menjadikan sekutu bagi Allah, padahal Allah itulah yang menciptakanmu". Saya bertanya lagi: "Kemudian dosa yang mana lagi? "Rasulullah saw menjawabnya kembali: "Bila engkau membunuh anakmu karena takut anak itu makan bersamamu. Saya bertanya juga: "Kemudian dosa yang mana lagi? Rasulullah saw menjawabnya: "Bila engkau berzina dengan istri tetanggamu."

Di samping itu dapat dikatakan pula bahwa tindakan membunuh sebagai akibat takut kelaparan, adalah termasuk sangka buruk kepada Allah, dan bila tindakan itu dilakukan karena takut malu, maka tindakan itu bertentangan nilai-nilai kemanusiaan, karena mengarah kepada kehancuran manusia seutuhnya.

Kecuali ayat ini mengungkapkan kebiasaan jahat yang dilakukan oleh orang Arab di masa Jahiliah, juga pengungkapan tabiat mereka yang sangat bakhil.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Dan janganlah kalian membunuh anak-anak kalian) dengan menguburnya hidup-hidup (karena takut) merasa ngeri (kemiskinan) menjadi melarat (Kamilah yang akan memberi rezeki kepada mereka dan juga kepada kalian. Sesungguhnya membunuh mereka adalah suatu kesalahan) dosa (yang besar) teramat besar.
««•»»
And do not slay your children, by burying them alive, fearing penury, poverty. We shall provide for them and for you. Slaying them is truly a great sin.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
[AYAT 30][AYAT 32]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
31of111
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=17&tAyahNo=31&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2
http://al-quran.info/#17:31

Tidak ada komentar:

Posting Komentar