
وَإِمَّا تُعْرِضَنَّ عَنْهُمُ ابْتِغَاءَ رَحْمَةٍ مِنْ رَبِّكَ تَرْجُوهَا فَقُلْ لَهُمْ قَوْلًا مَيْسُورًا
««•»»
wa-immaa tu'ridhanna 'anhumu ibtighaa-a rahmatin min rabbika tarjuuhaa faqul lahum qawlan maysuuraan
««•»»
Dan jika kamu berpaling dari mereka untuk memperoleh rahmat dari Tuhanmu yang kamu harapkan, maka katakanlah kepada mereka ucapan yang pantas {851}.
{851} Maksudnya: apabila kamu tidak dapat melaksanakan perintah Allah
seperti yang tersebut dalam ayat 26, Maka Katakanlah kepada mereka
Perkataan yang baik agar mereka tidak kecewa lantaran mereka belum
mendapat bantuan dari kamu. dalam pada itu kamu berusaha untuk mendapat
rezki (rahmat) dari Tuhanmu, sehingga kamu dapat memberikan kepada
mereka hak-hak mereka.
««•»»And if you have to overlook them [for now], seeking the mercy of your Lord which you expect [in the future], speak to them gentle words.
««•»»
Dalam pada itu Allah SWT menjelaskan bagaimana sikap yang baik, yang harus diperlakukan kepada orang-orang yang sangat menghajatkan pertolongan, padahal orang yang berhajat itu tidak mempunyai kemampuan untuk menolongnya. Allah SWT menjelaskan bahwa apabila seorang terpaksa harus berpaling, atau tidak mempunyai kemampuan untuk membantu dan meringankan beban derita keluarga-keluarga yang dekat, orang-orang miskin dan orang-orang yang dalam perjalanan, padahal ia malu menyatakan penolakan itu, karena mengharapkan kelapangan dari pada Allah, maka hendaklah ia mengatakannya kepada orang-orang yang memerlukan pertolongan itu dengan perkataan yang pantas, yaitu perkataan yang lemah lembut. Dan andai kata ia mempunyai kesanggupan di waktu yang lain, maka hendaklah berjanji dengan janji yang dapat memuaskan hati mereka.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
(Dan jika kamu berpaling dari mereka) artinya dari orang-orang yang telah disebutkan tadi, yaitu kaum kerabat yang dekat dan orang-orang lain sesudahnya, dalam arti kata kamu masih belum mampu untuk memberi mereka akan hak-haknya (untuk memperoleh rahmat dari Rabbmu yang kamu harapkan) artinya kamu masih mencari rezeki yang kamu harap-harapkan kedatangannya, kemudian setelah kamu mendapatkannya akan memberikan sebagian daripadanya kepada mereka (maka katakanlah kepada mereka ucapan yang pantas) yakni ucapan yang lemah lembut; seumpamanya kamu menjanjikan kepada mereka akan memberi jika rezeki telah datang kepadamu.
««•»»
But if you [have to] overlook them, that is, the kinsmen and the others mentioned, and do not give to them, seeking mercy from your Lord, [a mercy] which you expect [in the future], that is, [you do not give to them] because of a request for provision which you are waiting to come to you [from your Lord], before you give to them, then speak to them gentle words, pleasant and reasonable [words], promising them that you will give to them when the provision [from God] arrives.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
klik ASBABUN NUZUL klik
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
Said bin Manshur mengetengahkan sebuah hadis melalui Sayar Abul Hakam yang menceritakan bahwa Rasulullah saw. telah menerima sejumlah pakaian; sedangkan Rasulullah saw. adalah orang yang sangat dermawan, maka beliau membagi-bagikannya kepada orang-orang lain. Kemudian datanglah suatu kaum kepadanya untuk meminta pakaian akan tetapi mereka mendapatkan bahwa pakaian itu telah habis terbagi.
Maka Allah swt. telah menurunkan firman-Nya,
"Dan janganlah kamu jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu dan janganlah kamu terlalu mengulurkannya..."
(QS. Al Israa [17]:29)
Ibnu Murdawaih dan lain-lainnya mengetengahkan sebuah hadis melalui Ibnu Masud r.a. yang menceritakan bahwa ada seorang anak datang kepada Nabi saw. lalu ia berkata, "Sesungguhnya ibuku meminta kepadamu ini dan itu." Nabi saw. menjawab, "Hari ini kami tidak mempunyai apa-apa." Lalu anak itu berkata, "Ibuku berpesan supaya saya menyampaikan kepadamu, berikanlah bajumu kepadaku."
Maka Nabi saw. melepas baju gamisnya dan memberikannya kepada anak itu sehingga Nabi saw. tinggal di dalam rumah saja tanpa memakai baju.
Maka pada saat itu juga turunlah firman-Nya,
"Dan janganlah kamu jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu dan janganlah kamu terlalu mengulurkannya karena itu kamu menjadi tercela dan menyesal."
(QS. Al Israa [17]:29)
Ibnu Murdawaih mengetengahkan pula hadis yang lain melalui Abu Umamah bahwa Nabi saw. berkata kepada Siti Aisyah r.a., "Cukuplah bagiku menafkahkan apa yang ada padaku." Maka Siti Aisyah r.a. berkata, "Kalau begitu habislah semuanya."
Maka Allah swt. menurunkan firman-Nya,
"Dan janganlah kamu jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu..."
(QS. Al Israa [17]:29).
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
•[AYAT 27]•[AYAT 29]•
•[KEMBALI]•
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
28of111
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=17&tAyahNo=2&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=28
http://al-quran.info/#17:28
•[AYAT 27]•[AYAT 29]•
•[KEMBALI]•
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
28of111
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=17&tAyahNo=2&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=28
http://al-quran.info/#17:28
Tidak ada komentar:
Posting Komentar